Air mengalir sampai jauh, akhirnya sampai laut - Serly 22
Headlines News :
Home » , » Air mengalir sampai jauh, akhirnya sampai laut

Air mengalir sampai jauh, akhirnya sampai laut

Judul tulisan ini adalah sepenggal kalimat dari syair lagu legendaris Bengawan Solo, ciptaan almahum Gesang. Sang Maestro begitu terpesona melihat air sungai Bengawan Solo yang mengalir dengan tenang, memberikan kehidupan kepada manusia, binatang, dan pepohonan.

Air merupakan benda cair di dunia yang paling dibutuhkan semua mahluk, termasuk manusia. Minum air putih setiap hari dengan takaran yang cukup, bukan saja menghilangkan haus, tapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Tetapi benarkah minum air harus menunggu haus lebih dulu? Ternyata  tidak. Para ahli kesehatan menyatakan, kebutuhan tubuh terhadap air, merupakan kebutuhan terbesar. Sehari minum air dua liter harus diusahakan agar sehat, baik haus maupun tidak. Mengapa? Karena  setiap hari  manusia mengeluarkan  cairan, berupa air seni, keringat, maupun uap. Di ruangan berpenyejuk udara sekalipun, tampaknya memang tidak berkeringat, tetapi sesungguhnya cairan keluar melalui rongga kulit. Karena itu tak heran, kalau terlalu sering berada didalam ruangan ber AC, kulit jadi terasa kering.  Jadi meskipun berada diruangan berudara dingin, dan tidak merasa haus, asupan cairan tetap diperlukan. Rasa haus tidak menjamin  dan bukan ukuran  dehidrasi bagi seseorang.

Seandainya kita tinggal di daerah  yang berudara dingin, tetap saja air yang berupa uap keluar melalui napas. Karena itu keluarnya cairan dari tubuh harus diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. Begitu pula bila seseorang terserang penyakit muntaber. Pertolongan pertama haruslah diberi asupan cairan, agar tubuh tidak kekurangan cairan, alias dehidrasi.

Tidak terlalu sulit menandai apakah seseorang  menderita dehidrasi. Kalau  terasa haus, urine tampak pekat dan hanya sedikit, bibir keringlesu dan mata berkunang, serta kepala pusing, segeralah berikan cairan agar dehidrasi tidak berakibat fatal. Jika manusia kehilangan cairan 4% saja, kemampuan tubuhpun akan hilang seperempatnya Akibatnya badan akan merasa lelah, sulit berkonsentrasi dan kemampuan daya ingat makin berkurang.

Mencuci tangan dan kaki.
Beberapa bulan lalu, saya lupa tanggal dan bulannya, diadakan hari cuci tangan sedunia. Hari itu perlu diadakan, karena kebiasaan mencuci tangan dengan sabun terbukti dampaknya sampai 30%  ampuhnya untuk menjaga kesehatan, terutama mencegah diare,  ISPA dan flu burung. Tetapi mencuci tangan yang benar, ada aturannya. Air yang digunakan sebaiknya air yang mengalir, menggosok dengan sabun sampai berbusa, selama 20 detik. Jangan lupa diantara jari dan dibawah kuku.  Bilas sampai bersih, dan dikeringkan dengan tisu atau lap yang bersih. Mencuci kaki juga sama pentingnya dengan mencuci tangan. Meskipun bersepatu dan tampak bersih, mencuci kaki juga menyegarkan tubuh.

Mengapa air bermanfaat?
Sesungguhnya  bagian tubuh manusia yang terbesar, adalah air. Saat di kandungan, tubuh bayi mengandung 80% air. Setelah lahir semakin menurun, dewasa 70%, dan manula 50%.  Fungsi air dalam tubuh manusia, antara lain untuk mengatur suhu tubuh, merupakan pelumas, mencegah sembelit, mengedarkan nutrisi, dan oksigen dalam sel, melembabkan dan melindungi organ tubuh, dan mengurangi beban kerja ginjal.

Digunakan sebagai ritual keagamaan.
Hampir semua agama menggunakan air sebagai ritual. Dalam agama Islam, dikenal dengan mengambil air wudhu, sebelum sholat. Begitu juga agama Hindu menggunakan air untuk upacara keagamaan. Tidak terkecuali Kristen. Baptisan air juga dilakukan Yohanes Pembaptis kepada Tuhan Yesus di sungai Yordan, dan kita para pengikut Kristus juga mengenal baptisan yang menggunakan air, baik itu babtis percik apalagi selam.

Di dalam Alkitab, Roh Kudus pun dilambangkan sebagai air kehidupan, kasih Allah juga diibaratkan seperti sungai yang selalu mengalir, bahkan Tuhan Yesus sendiri menyebut diri-Nya sebagai Air Yang Hidup. Dalam perjamuan kudus, darah Yesus di lambangkan sebagai air anggur, air yang membawa kehidupan dan menyegarkan baik untuk jasmani, jiwa maupun roh manusia. Tapi air juga bisa membawa kematian. Di dalam Alkitab, tentara Mesir  yang mengejar orang Israel digulung ombak dan binasa. Ingat zaman Nuh? Manusia  yang tidak bertobat dilibas air bah, dan mati. Gelombang tsunami di Aceh, Mentawai, dan banjir di Wasior Papua, juga menunjukkan betapa air bisa menjadi bencana. Pokoknya banyak sekali kata air tertulis di dalam Alkitab, dari kejadian sampai Wahyu. Minggu-minggu terakhir ini air pembawa bencana banyak ditulis di surat kabar dan ditayangkan di televisi.

Tetapi bagi orang percaya, air yang terpenting, adalah Tuhan Yesus sendiri. Air yang memberi hidup. Dan kita memiliki-Nya. (Sri Rastiti).
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Serly 22 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger